Menghidupkan Semangat Al-Maun Menghadapi Bonus Demografi Di Indonesia

Semangat Al-Maun Menghadapi Bonus Demografi

Semangat Al-Maun Menghadapi Bonus Demografi – Al-Maun adalah surat ke-107 pada Al-Quran dan ada dalam juz 30. Al-Maun adalah surat dari Mekah, diturunkan di Mekah. Surah Al Maun sendiri terdiri dari tujuh ayat, yang bisa menjadi renungan untuk umat Islam.

Beberapa renungan ini adalah untuk terus saling memberi dan menyayangi, terutama kepada mereka yang tergolong membutuhkan pertolongan, seperti fakir miskin dan anak yatim.

Berikut ini adalah bunyi indah dan makna Surah Al Maun dalam Al-Qur’an :
  1. Ara aitalladzi yukadzibu biddiin

Arti : Tahukah kamu, (orang-orang) yang mendustakan agama (?)

  1. Fa dzalikallaadzi yadu ‘ul yatiim

Arti : Maka itulah orang yang menghardik(membentak, mengata-ngatai, memarahi) anak yatim

  1. Wa laa yahuddu ‘ala ta ‘amil miskiin

Arti : dan tidak mendorong memberikan makan orang miskin

  1. Fa wailul lil musallin

Arti : Maka celakalah orang yang salat

  1. Alladzina hum ‘an salatihim saahuun

Arti : (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,

  1. Alladzina hum yura un

Arti : yang berbuat ria

  1. Wa yamna ‘unal maa ‘un

Arti : dan enggan (memberikan) bantuan

Menurut banyak ahli, Surah Al Maun Allah turunkan bukan tanpa alasan. Hal ini diyakini terkait dengan kisah dan karakter Abu Sufyan. Dalam kitab Tafsir Nurul Qur’an terbitan Allamah Kamal Faqih Imani tahun 2006, ditemukan pernyataan sebagai berikut :

 “Abu Sufyan setiap harinya biasa menyembelih 2 ekor unta besar untuk dia makan bersama para kaumnya. Namun, suatu hari seorang anak yatim piatu datang ke rumahnya dan meminta bantuannya. Abu Sufyan tidak memberikan bantuan, tetapi memukuli anak yatim itu dengan tongkat dan mengusirnya.”

Semangat Al Maun adalah semangat menjembatani jurang pemisah antara kaya dan miskin, salah satunya adalah kepedulian terhadap anak yatim dan Islam sangat menghormati anak yatim.

Membesarkan anak yatim juga menjadi bentuk perhatian terhadap negara dan bangsa, karena masa depan negara dan bangsa Indonesia ada di tangan penerusnya, dan Indonesia akan mendapatkan bonus demografi.

Apa itu Bonus Demografi ?

Bonus demografi mengacu pada kondisi penduduk produktif atau angkatan kerja (15-64 tahun) lebih besar daripada penduduk tidak produktif (di bawah 5 tahun dan di atas 64 tahun). Pada tahun 2020 sampai 2030, Indonesia akan memasuki bonus demografi.

Pada saat itu, penduduk usia kerja Indonesia diperkirakan mencapai 70%. Jika tenaga kerja produktif yang mendominasi populasi dapat terserap sepenuhnya ke dalam pasar tenaga kerja, maka bonus demografi akan menjadi keuntungan.

Dengan adanya bonus demografi ini, Indonesia terbanjiri sumber daya manusia (SDM) yang produktif di masa depan. Jika semua elemen negara dapat memanfaatkannya, seperti pemenuhan kebutuhan pendidikan, lapangan kerja dan forum kreatif, maka peluang ini akan bermanfaat bagi negara dan bangsa.

Namun sebaliknya jika bonus demografi ini tidak tertangani dengan baik maka akan berdampak buruk bagi negara dan bangsa. Maka akan menyebabkan tingkat kriminalitas yang tinggi dan bonus demografi akan menjadi bencana demografi.

Perlunya Semangat Al Maun

Dengan kondisi seperti di atas, maka seluruh elemen negara harus memiliki semangat Al-Maun dalam kepedulian anak-anak yatim. Anak yatim membutuhkan perhatian kita untuk memenuhi kebutuhan pangan, pendidikan dan menunjang kreativitasnya.

Anak-anak yatim yang kehilangan bapaknya menjadi kepala keluarga, dan anak-anak yatim ini adalah aset bangsa dan bukan tidak mungkin menjadi pemangku kepentingan di negara kita. Kita semua tidak ingin negara Indonesia kelebihan penduduk tanpa penunjang kualitas diri. Cara kita merawat anak yatim adalah cara kita peduli terhadap bangsa dan negara ini.

Mari kita donasikan sedikit harta kita kepada anak-anak yatim yang ada di daerah Surabaya, Sidoarjo, dan sekitarnya yang sedang membutuhkan. Bagaimana caranya ? tinggal klik link di bawah ini :